INDONESIA:
(sore!! sore!! sore!! sore sore sore sore!!)
(sore!! sore!! sore!! sore sore sore sore!!)
Si rubah yang berpakaian..
(chikichiki wasshoi! chikichiki wasshoi!)
Biarkanlah twintailmu berkibas..
(kirakira wasshoi! kirakira wasshoi!)
Selalu muncul dan bersembunyi..
(guruguru wasshoi! guruguru wasshoi!)
Selalu berubah dalam waktu singkat..
(konkonkonkokonkonkokon!)
(sore!! sore!! sore!! sore sore sore sore!!)
(sore!! sore!! sore!! sore sore sore sore!!)
Gadis suci pada zaman kuno, mari menari dalam mimpi yang sesaat..
Telah melewati ratusan tahun dan mampu bertahan di saat sekarang ini..
Ah~ wanita itu selalu menjadi pemain sandiwara..
Ia bukanlah rubah, ia bukanlah rubah, melainkan wanita Megitsune..
Ah~ wanita Jepang suci dan sederhana tapi kadang berubah-ubah..
Memperlihatkan wajah tersenyum namun menangis di dalam hati..
Ya, ia tidak memperlihatkan air mata..
Rubah.. Rubah..
Akulah Megitsune, wanita adalah pemain sandiwara..
(so iyasoiyasoiyaso iya so iyasoiyasoiyaso iya so iyasoiyasoiyaso iya sore sore sore sore!)
(so iyasoiyasoiyaso iya so iyasoiyasoiyaso iya so iyasoiyasoiyaso iya sore sore sore sore!)
(sore!! sore!! sore!! sore sore sore sore!!)
(sore!! sore!! sore!! sore sore sore sore!!)
Gadis suci pada zaman kuno, mari bernyanyi dalam mimpi yang sesaat..
Telah melewati ratusan tahun dan mampu bertahan di saat sekarang ini..
Ah~ wanita itu selalu menjadi pemain sandiwara..
Ia bukanlah rubah, ia bukanlah rubah, wanita itu....
“Sebaiknya jangan pernah diremehkan”
Ah~ wanita Jepang suci dan sederhana tapi kadang berubah-ubah..
Nyalakanlah kembang api sehingga kita takkan pernah menghilang..
Ah~ Apa yang mekar dan gugur adalah takdir wanita..
Memperlihatkan wajah yang tersenyum namun menangis di dalam hati..
Itulah wanita Megitsune yang suci..
Ah~
0 komentar:
Posting Komentar